"Meskipun demikian, tingkat inflasi di negara-negara Asia tidak terlalu tinggi dibandingkan proyeksi masing-masing negara. Kondisi terparah justru dialami sebagian negara di Eropa. Misalnya, inflasi di Lithuania yang mencapai 15,5% per tahun, angka ini lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan proyeksi inflasinya," ungkap Airlangga.
Kondisi laju inflasi yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi itu memaksa bank sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunga pinjaman mereka. Kendati demikian, kenaikan suku bunga bank sentral di hampir seluruh negara tidak mampu menyamai laju inflasi di negaranya.
Airlangga menuturkan, Indonesia masih tidak termasuk dalam catatan Mckinsey terhadap negara yang ikut menaikkan suku bunga Bank Indonesia. Kondisi tersebut, terang Airlangga, membuat para analis menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka. Hanya beberapa negara yang masih mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) ke arah positif.
"Indonesia termasuk negara dengan proyeksi PDB dengan angka positif, yakni 1,0% lebih tinggi," kata Airlangga.