“Negara negara tersebut termasuk negara negara yang ada di sekitar Indonesia,” sambungnya.
Selain itu, Retno berkata, menurut data yang dikumpulkan WHO menyebutkan belum ada kesimpulan yang konklusif terkait tingkat penularan dan tingkat keparahan, termasuk tingkat hospitalisasi varian Omicron.
Retno berkata, meskipun menunjukkan adanya peningkatan tingkat hospitalisasi, namun belum bisa disimpulkan ini adalah akibat varian Omicron karena bukti-bukti masih dikaji oleh para ahli. WHO mengatakan akan terus melakukan penelitian terhadap varian ini.
“WHO telah memberikan update mengenai Omicron pada 12 Desember antara lain, bukti -bukti masih sangat terbatas. Para ahli masih terus bekerja untuk betul-betul menemukan kecepatan penularan, dampaknya terhadap hospitalisasi, dampak terhadap efektifitas vaksin serta data-data lain yang diperlukan,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas terutama ke luar negeri untuk mencegah angka penularan.