IDXChannel - Pemerintah Inggris menggelontorkan dana sebesar 25 juta poundsterling atau setara Rp500 miliar lewat inisiatif program ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP).
EIP merupakan inisiatif komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan integrasi ekonomi ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Laos.
"Program ini akan menjadi alat utama Inggris untuk mengatasi tantangan-tantangan signifikan ini, melalui kemitraan dengan negara-negara ASEAN," kata Duta Besar Inggris untuk ASEAN, Sarah Tiffin, dalam keterangan resminya, Jumat (26/4/2024).
Tiffin mengatakan Inggris dengan bangga meluncurkan Program Integrasi Ekonomi, yang semakin meningkatkan Dialogue Partnership.
Sejak menjadi Dialogue Partner, Inggris telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk mengurangi kemiskinan di kawasan, dan memberikan landasan bagi pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat termiskin.
Adapun, inisiatif empat tahun ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan dengan mengatasi hambatan pembangunan di negara-negara anggota ASEAN (AMS) dan Komunitas Ekonomi ASEAN yang lebih luas.
Di sisi lain, Komisaris Perdagangan Yang Mulia untuk Asia Pasifik dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN, Martin Kent, mengatakan peluncuran Program Integrasi Ekonomi ASEAN-Inggris menyoroti komitmen pihaknya untuk bekerja sama dengan ASEAN menuju perekonomian regional yang lebih kohesif.
"Program ini akan memanfaatkan peluang ekonomi digital dengan fokus kuat pada pemberdayaan ekonomi perempuan dan pengembangan usaha kecil. Kami berharap dapat membawa keahlian terbaik Inggris dalam reformasi peraturan, jasa keuangan dan kebijakan perdagangan ke ASEAN untuk kesejahteraan bersama," ujar Martin Kent.
Sedangkan Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, mengatakan, dirinya sangat menyambut baik fokus Program ini pada bidang reformasi peraturan, perdagangan terbuka, dan jasa keuangan.
"Saya menantikan dukungan program ini terhadap inisiatif ASEAN yang ada pada tiga bidang utama ini dan kontribusinya terhadap integrasi ekonomi ASEAN," ujar dia.
Inisiatif ini jelas memerlukan pendekatan multi-aspek, dengan fokus pada kegiatan yang berdampak besar dan akan memberikan dukungan yang ditargetkan kepada negara-negara anggota ASEAN melalui bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan kemitraan berbagi pengetahuan.
Selain itu, program ini akan mengeksplorasi potensi digitalisasi yang belum dimanfaatkan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan ASEAN dan fokus untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah.
EIP akan diterapkan di sepuluh negara anggota ASEAN dan Timor-Leste. Program ini akan fokus pada tiga bidang utama:
1. Mendukung reformasi peraturan untuk memfasilitasi perdagangan dan kegiatan ekonomi.
2. Mempromosikan perdagangan terbuka untuk mengatasi hambatan perdagangan antar negara anggota ASEAN dan untuk mempromosikan perdagangan global, termasuk dengan Inggris.
3. Mengembangkan layanan keuangan untuk memperkuat dan memodernisasi layanan keuangan dan meningkatkan akses terhadap keuangan bagi warga negara dan dunia usaha di ASEAN dan Timor-Leste.
Program kolaboratif ini memperkuat kemitraan yang berkembang antara Inggris dan negara-negara ASEAN. Inggris tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan ASEAN untuk menciptakan kawasan yang lebih inklusif, bebas, dan sejahtera bagi semua.
(FRI)