IDXChannel - Euforia pasar minyak global atas pembukaan kembali ekonomi China mulai mereda. Membangkitkan ekonomi setelah tiga tahun pembatasan pandemi ternyata lebih sulit daripada yang diperkitakan sebelumnya.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (14/6/2023), China adalah pembeli minyak mentah terbesar di dunia.
Meski impor minyak China mulai pulih tahun ini, permintaan di lapangan menunjukkan pemulihan yang jauh lebih pelan.
Perekonomian China melambat dalam beberapa bulan terakhir. Para pengamat yang sempat menggembar-gemborkan kembalinya harga minyak ke level USD100 dolar AS per barel di awal 2022 mulai mengevaluasi pandangan mereka.
Untuk mendongkrak laju pemulihan, China menyiapkan berbagai stimulus. Baru-baru ini, bank sentral memutuskan untuk memangkas suku bunga pinjaman.
Berikut adalah fakto-faktor yang membuat ekonomi China berpengaruh besar terhafap harga minyak dunia:
- Lalu-lintas kendaraan menurun
Orang-orang berbondong-bondong ke luar rumah sesaat setelah pemerintah membatalkan kebijakan Zero Covid pada akhir 2022. Saat ini, lalu lintas mulai berkurang karena warga kembali ke rutinitas biasa.
- Sektor logistik melemah
Industri China kesulitan bangkit dan aktivitas pengangkutan belum benar-benar pulih. Volume harian truk yang mengangkut barang dari dan ke pabrik dan lokasi konstruksi rata-rata 6,1 juta pada 2023, dibandingkan dengan 7 juta tahun lalu.
- Penerbangan lebih sedikit
Permintaan bahan bakar jet di Tiongkok seharusnya membengkak karena orang-orang liburan setelah pembatasan pandemi diangkat. Namun, pertumbuhan sektor penerbangan lebih lambat dari yang diharapkan.
Penerbangan internasional dari Cina hanya 39% dari tingkat sebelum pandemi, menurut data dari platform perjalanan Flight Master. Untuk perjalanan ke AS, angkanya hanya 6,6 persen karena kedua negara memberlakukan pembatasan.
- Stok minyak membengkak
China telah melakukan pembelian minyak mentah karena para penyuling bertaruh pada kembalinya permintaan dengan cepat. Hal ini tidak terjadi dan semua minyak ekstra sekarang menumpuk di tangki penyimpanan. Persediaan di darat mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)