IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan utama sebagian anak dan cucu perusahaan pelat merah dibubarkan.
Adapun pemegang saham menargetkan melikuidasi 600 perusahaan.
Erick mengatakan pembubaran manakala anak dan cucu BUMN adalah perusahaan cangkang atau shell company. Tipe perusahaan seperti ini dipahami sebagai perusahaan yang bisnisnya tidak aktif, asetnya sangat sedikit, bahkan perusahaan yang hanya ada di atas kertas saja.
"Penutupan anak dan cucu itu terjadi bilamana anak cucu ini hanya shell company," ungkap Erick, Selasa (6/12/2022).
Erick mengaku membanjirnya shell company di BUMN lantaran didukung oleh aturan dari Kementerian lainnya. Dia mencontohkan, bila ada BUMN yang melakukan perusahaan patungan atau bergabung dengan perusahaan lain, maka harus membuat shell company.
Keberadaan shell company, lanjut Erick, seyogyanya tidak diperlukan, lantaran lini bisnis yang digarap sama dengan anak dan cucu BUMN lainnya. Kerangka pikir inilah yang membuat Erick mengambil langkah merger atau bahkan membubarkan.
"Memang ini ada aturan dari kementerian lain selama ini kalau join sama perusahaan lain harus membuat shell company, ini sebenarnya tidak perlu, dan itu akhirnya ngapain terlalu banyak shall company yang sebenarnya bisnisnya sama, nah itu seharusnya bisa di merger-kan," kata dia.