Dian Kusumo
Lebih dari "sekedar ekonomi"
Davos menyatukan sekitar 3.000 anggota yang membayar dan peserta terpilih – di antaranya adalah investor, pemimpin bisnis, pemimpin politik, ekonom, selebriti, dan jurnalis – hingga lima hari untuk membahas masalah global di 500 sesi. Namun, keunggulannya jauh melampaui diskusi tentang masalah ekonomi. Di masa lalu, itu telah digunakan sebagai lokasi untuk diplomasi internasional yang penting karena para pemimpin mampu memecahkan ketegangan di kota.
Misalnya, pada tahun 1988 Yunani dan Turki menghindari perang, ketika keduanya menandatangani Deklarasi Davos yang sekarang terkenal. Perdana Menteri Yunani Andreas Papandreou dan Perdana Menteri Turki Turgut Özal bertemu selama pertemuan tahunan WEF tahun itu mencegah apa yang akan menjadi konflik panjang dan berdarah.
Eknath Shinde di Davos?
Baru-baru ini, Kepala Menteri Maharashtra Eknath Shinde mendapat kecaman karena membatalkan perjalanannya ke Davos selama
WEF. Perjalanan itu seharusnya mengundang lebih banyak investasi di negara bagian, dengan Shinde dan wakilnya Devendra Fadnavis akan bertemu dengan beberapa pemimpin bisnis. Perjalanan itu dibatalkan karena kedatangan Narendra Modi yang akan datang di negara bagian itu sebelum pemilihan BMC.
Oposisi tidak kehilangan waktu dalam mengkritik Shinde dan pemerintahannya, terutama di belakang Maharashtra kehilangan peluang mega-investasi besar ke Gujarat yang bertetangga.
Salah satu daya tarik utama Davos adalah bahwa ini adalah forum tempat ribuan politisi, industrialis, dan pengusaha berkumpul. Bagi kepala menteri suatu negara, atau memang perdana menteri suatu negara, ini memberikan kesempatan untuk memupuk hubungan yang bermakna dan langgeng antara perusahaan dan negara untuk keuntungan bersama mereka.
Jurnalis diundang tetapi tidak diberi "akses penuh"
Agar percakapan dan hubungan informal dapat dibangun dan berkembang, sangat penting bagi para pemimpin untuk mendapatkan privasi yang memadai. Di luar sorotan media dan opini publik, dialog yang bermakna sebenarnya dapat difasilitasi, idenya berjalan.
Dengan demikian, Davos membatasi akses yang didapat jurnalis ke acara tersebut. Sementara lebih dari 500 jurnalis berduyun-duyun ke Davos setiap tahun, sebagian besar mendapatkan "lencana oranye" - yang membatasi pergerakan mereka ke lebih banyak publik untuk a.
"Davos menjalankan sistem lencana yang hampir seperti kasta", menurut jurnalis BBC Anthony Reuben. "Lencana putih berarti Anda adalah salah satu delegasi - Anda mungkin kepala eksekutif perusahaan atau pemimpin suatu negara (meskipun itu juga akan memberi Anda sedikit stiker holografik untuk ditambahkan ke lencana Anda), atau jurnalis senior. Lencana oranye berarti Anda hanyalah seorang jurnalis yang bekerja di pabrik."
(DKH)
