IDXChannel - Pakar Ekonomi Politik Pangan Khudori mengatakan kenaikan harga telur yang menembus angka Rp30 ribu per kilogram (kg) merupakan imbas dari peternak yang merugi selama pandemi Covid-19.
Saat pandemi melanda, banyak peternak yang gulung tikar, atau mengurangi populasi ayamnya sehingga produksi telur menurun. Hal itu dikarenakan pembatasan mobilitas masyarakat, tutupnya hotel-hotel maupun restoran, dan hingga warung-warung kecil.
"Sebagian mereka membiayai usaha dengan kredit usaha untuk membeli pakan dari pabrik pakan ternak, banyak yang terjerat utang, ada yang masih bertahan dengan mengurangi populasi tapi tidak sedikit yang juga mengurangi bahkan kandangnya sampai dijual, itulah yang terjadi selama pandemi," kata Khudori kepada MNC Portal, Minggu (28/8/2022).
Namun ketika masa pemulihan, akhirnya banyak hotel yang buka kembali, mobilitas sudah di longgarkan. Bahkan sering disanjung pemerintah sebagai negara dengan pemulihan terbaik. Sayangnya, kebangkitan ini masih berat untuk produksi telur.