Adapun BUMN yang dimaksud diantaranya PT Barata Indonesia (Persero) dengan perolehan laba sebesar Rp44 miliar, PT Len Industri (Persero) Rp18 miliar, Perum PNRI Rp6 miliar, dan Perum LKBN Antara Rp3 miliar.
Menyusul, PT Inuki (Persero) mencatat laba sekitar Rp1 miliar, PT Primissima (Persero) Rp2 miliar, PT Balai Pustaka (Persero) Rp3 miliar, PT Boma Bisma Indra (Persero) Rp6 miliar, PT Inti (Persero) Rp1 miliar.
Di sektor lain, ada PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN. Pada 2020 lalu, Direktur Utama PANN Hery Soewandy mengakui bisnid hotel pelat merah sebelumnya terbengkalai.
Tapi ketika dirinya masuk ke dalam jajaran Direksi, pada 2015 bisa menggerakan kembali hotel tersebut untuk meraup pendapatan sebesar Rp1,5 miliar-2 miliar per tahun. Hanya saya nilai ini masih di bawah standar yang ditetapkan Erick Thohir.
Sementara itu, PT Iglas (Persero) hingga akhir 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp 690 juta. Sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan hanya mencapai Rp 2,84 miliar. Kinerja keuangan ini dicatatkan dalam laporan keuangan BUMN yang diterbitkan kepada pemerintah pusat untuk periode 2018.