sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Dua Masalah Besar yang Landa Ekonomi RI, Jokowi: Kita Harus Hati-hati!

Economics editor Athika Rahma
10/06/2022 18:05 WIB
Presiden Joko Widodo menyebutkan, kondisi ekonomi global masih dilanda ketidakpastian. Dampaknya juga terasa pada ekonomi Indonesia.
Presiden Joko Widodo menyebutkan, kondisi ekonomi global masih dilanda ketidakpastian. Dampaknya juga terasa pada ekonomi Indonesia.
Presiden Joko Widodo menyebutkan, kondisi ekonomi global masih dilanda ketidakpastian. Dampaknya juga terasa pada ekonomi Indonesia.

IDXChannel - Presiden Joko Widodo menyebutkan, kondisi ekonomi global masih dilanda ketidakpastian. Dampaknya juga terasa pada ekonomi Indonesia.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01% di kuartal I 2022, nyatanya masih ada masalah yang menghantui. Jokowi mengatakan, ada dua masalah besar ekonomi yang harus diwaspadai saat ini.

"Pertama, kenaikan harga energi, kedua kenaikan harga pangan. Itu semua memunculkan kenaikan inflasi. Naik semuanya," ujar Jokowi dalam HUT 50 Tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jumat (10/6/2022).

Jokowi membeberkan, di urusan energi, harga komoditas meroket hingga ratusan persen, mulai dari gas alam yang naik 153%, batu bara 133%, minyak 58% dan CPO (crude palm oil) 27%.

Sementara di sisi pangan, harga jagung, gandum, kedelai naik sekitar 30%. Pemicunya tidak lain adalah konflik Rusia-Ukraina, karena selama ini, Indonesia mengimpor gandum dari Ukraina. Jokowi menekankan agar seluruh pihak fokus pada kenaikan harga pangan karena dampaknya sangat besar.

"Jagung kalau naik (harganya), merembetnya kemana-mana, harga telur naik, harga ayam naik. Kedela naik juga larinya kemana-mana, harga tahu, tempe naik, inilah yang perlu saya ingatkan," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, jika dua masalah ini diabaikan, maka kenaikan inflasi akan membayangi Indonesia. Dirinya mencontohkan beberapa negara yang inflasinya sudah meroket tajam.

"Hati-hati dengan inflasi, ini jadi momok semua negara. Meskipun kita naik sedikit, bisa kita kendalikan. Kalau lihat, ada negara yang inflasinya di atas 7%. Amerika Serikat sekarang 8,3% biasanya 1%. Ini problem besar semua negara," jelasnya.

Bahkan menurutnya, ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan keuangan dan ekonomi akibat tidak bisa mengendalikan situasi tidak pasti di dalam negeri.

"Itulah yang perlu saya ingatkan. Jangan sampai kita merasa normal, padahal keadaannya tidak normal, tidak pasti," ujarnya.

(NDA) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement