IDXChannel - Dampak pandemi Covid-19 pastinya berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian, terutama pada pertumbuhan listrik.
Sehingga, bisa menyebabkan beberapa sistem besar seperti sistem kelistrikan jawa-bali dan sistem sumatera yang berpotensi oversupply atau kelebihan pasokan.
Di sisi lain, sebagian besar pembangkit program 35.000 megawatt yang telah direncanakan sejak 2015 memasuki masa konstruksi dan akan segera beroperasi. Hal ini akan berpotensi terjadinya oversupply karena pasokan listrik yang tersedia dalam jumlah besar dengan demand yang rendah.
Untuk itu, pertumbuhan listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030 diproyeksikan hanya tumbuh rata-rata sekitar 4,9% dari yang sebelumnya 6,4%.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, PLN berupaya untuk mengurangi risiko atau dampak oversupply antara lain melalui peningkatan demand dengan program pemasaran yang agresif seperti kompor induksi, kendaraan listrik (EV).