"Pasti nanti ada kesepakatan. Tunggu saja, namanya negosiasi. Tidak ngaruh ke timeline karena sudah ada komitmen kemarin waktu G20 antara Xi Jinping dan Pak Jokowi," ungkap Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (3/2/2023).
Arya mengatakan, pembengkaan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terletak pada sejumlah komponen, seperti harga lahan hingga persoalan frekuensi.
Di mana, harga lahan di Tanah Air cenderung naik setiap tiga bulannya. Kondisi ini berbeda dengan di China, di mana pemerintah setempat dapat mengendalikan harga lahan.
"Saya kasih contoh, kalau di China itu mana ada kenaikan harga tanah. Kalau sudah ditetapkan, mau 10-20 tahun proyek harganya segitu. Kalau Indonesia, 3 bulan sudah berubah. Mereka (China) menganggap harusnya pemerintah bisa dong mengunci harga tanah, ya enggak bisa, kondisinya berbeda," kata dia.
Komponen berikutnya adalah menara Base Transceiver Station (BTS) milik PT Telkomsel Indonesia Tbk. Arya mengatakan, proses pemindahan BTS memiliki konsekuensi atas kompensasi bisnis Telkomsel.