Ada juga PT Juara Bike produsen motor SELIS E-Max dan Selis Agats. PT Triangle Motorindo memproduksi motor Viar new Q1. PT Artas Rakata Indonesia memproduksi motor RAKATA X5 dan X9, serta PT Hartono Istana Teknologi memproduksi motor Polytron PEV 30M1 A/T.
"Hari ini ada 8 perusahaan untuk 13 model, sistem sudah siap. Teman-teman sudah bisa mengakses, ini target yang dilakukan, mengubah behaviour masyarakat sehingga ada manfaat yang besar dari penggunaan kendaraan listrik," kata Taufiek.
Secara mekanisme pemberian subsidi untuk motor listrik, dijelaskannya, nanti produsen tersebut akan terlebih dahulu mendaftarkan merek motornya ke sistem elektronik milik Kemenperin. Beberapa dokumen yang dibutuhkan oleh produsen antara lain, sertifikasi TKDN, nomor rangka kendaraan untuk unit yang menerima subsidi.
"Jadi nanti industri mendaftarkan data produksi model, nomor rangka dan sertifikat TKDN untuk diverifikasi, kemudian (industri) manufaktur diberikan data-data bantuan penerima manfaat, jadi dealer akan merujuk nomor induk pendaftaran," pungkasnya.
Sekedar informasi tambahan, pemerintah menargetkan subsidi motor listrik pada 2023 dialokasikan pada 200 ribu kendaraan baru, sedangkan untuk 2024 jumlahnya ditambah 600 ribu unit lagi.
(FAY)