Hal itulah yang menyebabkan UMKM di berbagai wilayah di desa sulit untuk bersaing.
"Sulit bagi mereka untuk menyampaikan produknya langsung ke pasar," katanya.
Selain itu, Laurensius menyebutkan bahwa kualitas para SDM UMKM di Indonesia masih tergolong lemah dalam mengelola usahanya.
"Jadi kalo kita lihat seperti beberapa ketentuan di perbankan, misalnya, bahwa mereka harus memiliki laporan keuangan dan kegiatan yang sudah terdiskripsi, dan itu kelemahan di UMKM Indonesia," ungkapnya. (NIA)