Dia mencatat bahwa sektor ekonomi informal di Indonesia mencapai lebih dari 15 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan merugikan penerimaan negara serta industri nasional.
Selanjutnya, sektor ketenagakerjaan juga perlu dibenahi, khususnya dalam hal kepastian hukum, pengaturan tenaga kerja asing, serta pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang harus bebas dari politisasi dan intervensi.
"Saya rasa di Vietnam dan di banyak negara, ini sudah tuntas sejak lama dan kita masih berjuang hingga detik ini," kata Wijayanto.
Masalah terakhir yang disorot adalah tingginya biaya logistik dan belum optimalnya infrastruktur yang ada.
Wijayanto menuturkan, jika Indonesia ingin bersaing dengan Vietnam, perlu dilakukan deregulasi besar-besaran dengan strategi yang konkret.
“Kita harus mengejar mereka dengan pendekatan neck to neck, eye to eye,” katanya.
(Fiki Ariyanti)