Pada kesempatan tersebut Dhony mengungkapkan hingga saat ini setidaknya sudah ada 357 surat minat investasi atau LOI yang sudah masuk ke kantong Badan Otorita. Banyaknya LOI tersebut bukan hanya disampaikan oleh para pelaku usaha lokal, namun juga calon investor asing yang mulai melirik proyek IKN.
Adapun hingga saat ini setidaknya Badan Otorita telah mengantongi 2 LOI dari Uni Emirate Arab (UEA) untuk membangun proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di IKN dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp49,1 Triliun.
"Energi dari timur tengah, beberapa ada, tapi kalau belum konkret kita juga belum mau (umumkan), tapi masih berproses, konkret itu sampai groundbreaking, sekarang masih dalam proses," lanjut Dhony.
Selain sektor energi, sektor transportasi juga tengah dilirik oleh para calon investor asing. Dhony memberikan contoh misalnya rencana penggunaan taksi terbang di IKN sebagai moda transportasi umum di Ibukota baru tersebut yang akan dikembangkan oleh produsen mobil kenamaan, Hyundai.
Badan otorita menargetkan taksi terbang sudah bisa dioperasikan secara komersial pada tahun 2028 mendatang. Adapun hingga saat ini masih dalam tahap Proof of concept. Pada tahapan tersebut, pemerintah hendak melakukan pengujian atau pembuktiaan gagasan terhadap teknologi baru tersebut.