Seperti diketahui, motor listrik dan baterai yang akan digunakan pada mobil yang dikonversi menjadi listrik memiliki daya yang cukup besar. Ini bisa membahayakan pekerja yang melakukan konversi jika terjadi kebocoran atau korsleting.
Hal tersebut diutarakan oleh P3TEK Kementerian ESDM Slamet dalam seminar di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 dengan tema Peran Bengkel Konversi dan Lembaga Pembiayaan untuk Mengakselerasi Penggunaan Kendaraan Listrik.
“Untuk mengonversi kendaraan roda empat pastinya lebih besar karena masuk ke area high voltage DC. Kalau tidak cukup alatnya lebih baik jangan dilakukan karena taruhannya keselamatan,” kata Slamet, seperti ditulis Senin (3/10/2022).