IDXChannel - Wacana impor beras satu juta ton dari Kementerian Perdagangan dianggap terlalu terburu-buru. Impor beras atau tidak bukanlah sesuatu yang salah, apabila beras petani sudah diserap maksimal oleh Perum Bulog.
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) , Khudori mengatakan polemik impor beras selalu berulang. Bahkan tidak ada yang menjamin kejadian ini tidak terulang lagi di tahun depan.
"Sebetulnya impor tidak impor, menyerap produk petani domestik atau tidak, itu hanya sebagian kecil dari persoalan beras. Karena masalah beras sampai hari ini yang tidak disentuh pemerintah adalah kebijakannya tidak terintegrasi, terputus di sana sini," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (28/3/2021).
Menurut dia, pemerintah harus merancang ulang dan merumuskan kebijakan terkait beras agar tidak lagi terulang kejadian seperti. "Kalau tidak diselesaikan akan selalu begini," tuturnya.
Khudori melanjutkan, impor beras sebaiknya dilakukan di bulan September pada saat musim panen gadu 2021. Gadu adalah padi yang ditanam di musim kemarau .