"Kalau kita menentukan pada September atau Agustus, itu di tangan sudah punya data kira-kira 85% produksi nasional apakah bagus atau tidak. Kalau tidak bagus dan kurang, ya putuskanlah impor," ungkapnya.
Menurut dia, saat ini impor beras bukanlah tindakan tepat mengingat sudah memasuki panen raya.
"Kecuali, ada kejadian luar biasa seperti bencana alam, banjir, kekeringan," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menilai impor beras diperlukan karena ada kekhawatiran hasil panen raya tidak sesuai dengan target. Sementar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa stok beras aman di gudangnya. Hingga akhirnya Presiden Joko Widodo buka suara mengenai polemik beras ini bahwa tidak akan ada impor beras sampai pertengahan tahun 2021. (RAMA)