Ide Fast Pants sendiri, lanjut Intan, pertama kali muncul dari pemilik Pride n Joy, Irham Muhammad Fadhil Karim. Setiap hari, lini busana ini bisa memproduksi sampai 200 potong celana, sehingga menurut Irham dibutuhkan teknologi yang memudahkan.
Pandemi membuat peluncuran Fast Pants sempat tertahan. Saat itu, Pride n Joy mulai mematangkan konsep hingga akhirnya fitur ini resmi dirilis pada awal September 2020 lalu. Sampai saat ini, rata-rata ada 100 pelanggan per bulan yang memesan lewat fitur Fast Pants.
Menurut Intan, saat ini, 80 persen pasar Pride n Joy adalah laki-laki mengingat brand ini memiliki spesialisasi celana berbahan denim. Meski begitu, ke depan, Pride n Joy akan mulai meluncurkan produk untuk wanita untuk memperbesar target pasarnya.
Untuk saat ini, fitur Fast Pants baru ada di studio Pride n Joy cabang Bandung. Adapun di cabang lainnya, yakni di Tebet, fitur ini direncanakan akan diluncurkan tahun ini.
Intan mengakui, pandemi tak menghalangi Pride n Joy untuk terus berinovasi demi meningkatkan penjualan. Meskipun jumlah pembeli ke studio secara offline sedikit berkurang, tetapi penjualan secara online justru bertambah.