Paket stimulus kebijakan ekonomi ini akan menjadi katalis positif untuk industri properti di 2025. Mengingat pada tahun depan ada kenaikan PPN menjadi 12 persen, ditambah daya beli masyarakat untuk rumah baru masih belum pulih.
"Perpanjangan dan keberlanjutan (diskon PPN) itu adalah hal yang kita tunggu, sehingga menjadi sinyal positif, dan memberikan keringanan, sehingga itu bisa mendorong backlog bisa terurai," kata dia.
Joko berharap, pemberian diskon PPN DTP yang berlaku mulai tahun depan itu bisa meningkatkan masyarakat untuk pembelian rumah baru sekaligus menekan angka backlog yang saat ini masih berada di angka 9,9 juta.
"Kalau tahun lalu, yang jelas 35-40 persen penjualan kita terdongkrak dengan adanya PPN DTP, kita tahu karena kan pasar, daya beli masih rendah saat ini, sehingga itu sangat berarti," kata dia.