IDXChannel - Informasi mengenai tambang China yang ada di Indonesia menarik untuk dibahas. Pasalnya meski tambangnya di Indonesia namun sebagian besar hasilnya dimiliki perusahaan China untuk dijual kembali.
Seperti diketahui Indonesia terkenal memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Salah satunya yaitu kaya akan hasil tambang, seperti bauksit, nikel, batubara, gas dan minyak bumi. Tidak heran, banyak negara asing tertarik untuk mengeksploitasi hasil tambang Indonesia.
Salah satu negara yang berhasil masuk industri pertambangan Indonesia, adalah China. Setidaknya ada empat perusahaan tambang china yang beroperasi di Indonesia.
Lantas apa saja daftar tambang China yang ada di Indonesia? Simak pembahasan berikut ini yang sudah dirangkum dari beberapa sumber.
Daftar Tambang China yang Ada di Indonesia
Jika zaman penjajahan, negara lain banyak mencari kekayaan alam Indonesia seperti rempah-rempah. Maka saat ini kekayaan alam Indonesia yang paling banyak diminati negara lain adalah sumber daya mineral.
Hasil tambang Indonesia seperti migas, mineral dan nikel banyak menarik perusahaan besar luar negeri untuk berinvestasi di dalamnya, salah satunya perusahaan asal China. Adapun daftar tambang China yang ada di Indonesia adalah:
1. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)
CNOOC pada mulanya berfokus pada eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas) di perairan lepas pantai China. Tetapi kini perusahaan CNOOC menjadi perusahaan terbesar ketiga di China, serta menjadi bertaraf internasional dengan operasional di lebih dari 40 negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia, CNOOC bernama CNOOC Southeast Sumatra Ltd dan Husky - CNOOC Madura Limited (HCML). Perusahaan ini telah diberikan kewenangan rencana pengembangan atau Plan of Development di wilayah kerja Madura Strait yang dioperasikan oleh Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) dengan potensi cadangan Lapangan MBF sebesar 38,04 miliar standar kaki kubik (BSCF) untuk memenuhi kebutuhan gas Jawa Timur. Adapun nilai investasinya sebesar Rp1,3 triliun.
2. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)
Perusahaan nikel terbesar di Asia Tenggara, yang terletak di Morowali, Sulawesi Tengah ini merupakan perusahaan patungan antara Tsingshan Steel Holding asal China dan PT Bintang Delapan Mineral. PT IMIP berhasil membangun smelter feronikel pertama melalui PT Sulawesi Mining Investment di Bahodopi, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 300.000 ton per tahun.
Pada 2021, IMIP berhasil menguasai 50% produksi hilir nikel dengan wilayah operasional 2.000 hektare serta dilengkapi fasilitas penunjang antara lain pelabuhan dan pembangkit listrik dua gigawatt. Selain itu, PT IMIP memiliki 43.000 karyawan dengan 5.000 lebih karyawannya berasal dari China.
Intip 4 Daftar Tambang China yang Ada di Indonesia. (FOTO : MNC Media)
3. PetroChina
Perusahaan ketiga yang masuk daftar tambang China yang ada di Indonesia adalah PetroChina. PetroChina adalah perusahaan minyak dan gas yang memiliki blok operasional di wilayah Jabung, Provinsi Jambi. Perusahaan ini merupakan anak dari China National Petroleum Corporation (CNPC), perusahaan migas terbesar di Asia dan kedua di China.
Adapun kantor pusat perusahaan ini ada di kawasan Dongcheng Beijing, China. Di Indonesia, PetroChina dikenal dengan nama PetroChina International Jabung Ltd. Sejak 2002, PetroChina sudah mengoperasikan pengembangan agresif wilayah Kerja (WK) Jabung. Serta secara resmi juga sudah memperpanjang masa kontrak sebagai operator WK Jabung selama 20 tahun kedepan, yakni periode 2023-2043.
4. Zhejiang Huayou Cobalt Co (ZHC)
Zhejiang Huayou Cobalt Co, dibangun pada 2022 di Tiongkok, China yang berfokus pada penelitian dan pengembangan, bisnis manufaktur bahan baterai Li-ion energi baru serta bahan kobalt baru. Baru-baru ini ZHC bermitra dengan PT Vale Indonesia untuk memproses bijih nikel PT Vale dari Blok Pomalaa di Kolaka, Sulteng.
Selain itu, ZHC juga bekerjasama dengan perusahaan pembuat kendaraan listrik EVE Energy dalam proyek nikel dan kobalt senilai USD2,08 miliar atau Rp30 triliun di Indonesia. Adapun lokasi penambangan akan berada di Teluk Weda di Pulau Halmahera.
Perusahaan juga mengeluarkan anggaran sebesar USD 210 juta untuk membeli kepemilikan di produsen bahan baterai China Tianjin B&M Science and Technology Co (B&M) karena perusahaan melakukan investasi di seluruh rantai pasokan baterai yang dapat diisi ulang.
Demikianlah informasi terkait daftar tambang China yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat.