sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intip Pembangkit Listrik Hybrid Pertama di Indonesia, Letaknya di Malang

Economics editor Avirista M/Kontributor
19/09/2022 18:45 WIB
Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya secara hybrid.
Intip Pembangkit Listrik Hybrid Pertama di Indonesia, Letaknya di Malang. (Foto: MNC Media)
Intip Pembangkit Listrik Hybrid Pertama di Indonesia, Letaknya di Malang. (Foto: MNC Media)

Seiring waktu pengembangan pembangkit tenaga listrik tenaga angin dan surya oleh tim riset gabungan dari dosen dan mahasiswa Polinema.

"Awalnya memang masih prototipe, kita pengembangan dari turbin generator kita memang buatan sendiri, kita mendidik mahasiswa menggulung generator, membikin mahasiswa untuk membuat sendiri. Tentu awal-awal banyak kekurangan sampai akhirnya penyempurnaan sampai tahun kelima ini," ucap Mohammad Noor Hidayat, saat ditemui wartawan pada Senin (19/9/2022) di Polinema.

Menurutnya, pembangkit listrik tenaga angin yang dikembangkan Polinema tidaklah seperti pembangkit listrik tenaga angin dengan metode konvensional, melainkan dengan metode vertikal. Pengembangan ini dilakukan setelah ia dan timnya melakukan riset pengembangan pembangkit listrik tenaga angin dan surya. Pemasangan pembangkit listrik hybrid ini dilakukan di dua lokasi di kawasan kampus Polinema.

"Kami kembangkan turbin angin vertikal, kelebihannya dia berputar tidak bergantung arah angin, kalau pakai konvensional harus pakai pengarah, dan mungkin penambahan motor turbin. Kalau turbin yang kami kembangkan, dari mana pun arahnya turbin akan tetap berputar," ujarnya.

Noor Hidayat menambahkan, penggabungan dua tenaga listrik menggunakan sinar matahari dan angin, karena kondisi alam dan geografis wilayah. Pasalnya angin di wilayah pegunungan khususnya di sekitaran kampus Polinema kurang stabil. Hal ini disebabkan sedikitnya hembusan angin, dibandingkan dengan angin yang berada di pantai. Secara perputaran tenaga listrik angin PLTB karya tim riset listrik Polinema menghasilkan putaran turbin 1 sampai 2 meter per detik, yang dinilai kurang maksimal menghasilkan energi listrik.

Maka dengan perpaduan tenaga matahari dalam pembangkit listrik diharapkan mampu menghasilkan sumber listrik yang maksimal. Sehingga peralatan pembangkit listrik hybrid ini diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement