Proyek tersebut merupakan telah mendapatkan dukungan pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp14,5 triliun lewat mekanisme pinjaman alias loan.
MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi empat tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 (Tomang-Medan Satria sepanjang 22,7 km), Fase 1 Tahap 2 (Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km), Fase 2 Timur (Medan Satria-Cikarang sepanjang 21,8 km) dan Fase 2 Barat (Kembangan-Balaraja sepanjang 29,9 km).
MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun. Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari jalur bawah tanah dari Roxy hingga Galur dan stasiun layang dari Tomang—Grogol dan Cempaka Baru—Ujung Menteng.
Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,4 km.
"Groundbreaking akan kita lakukan di sekitar Thamrin, karena memang di sana masih ada sedikit pekerjaan yang memang itu menjadi titik temu dari jalur Utara-Selatan, dan Timur-Barat," pungkasnya.
(YNA)