IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menggelontorkan dana investasi untuk pengadaan kereta api hingga Rp10,79 triliun. Pendanaan paling jumbo untuk pengadaan 612 unit kereta SS new generation.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, investasi besar yang dilakukan KAI Group dengan PT INKA (Persero) yaitu pengadaan 612 unit Kereta SS new generation untuk program Replacement Tahun 2023-2026 senilai Rp5,5 triliun.
Perseroan juga melakukan pengadaan sepuluh unit kereta luxury dengan kapasitas 26 kursi. Selain itu, KAI mengalokasikan satu unit kereta luxury tambahan sebagai cadangan untuk perawatan. Total nilai kontrak pengadaan kereta luxury ini mencapai Rp161,16 miliar.
“KAI Group melalui anak usahanya, KAI Commuter juga turut berkontribusi dalam peningkatan TKDN melalui pengadaan sarana Commuter Line,” ujar Anne, Senin (21/3/2025).
KAI Commuter telah menjalin kerja sama dengan INKA untuk pengadaan sarana Commuter Line baru dan retrofit yang menelan anggaran Rp4,07 triliun.
Investasi pengadaan sarana Commuter Line baru mencakup 16 rangkaian dengan nilai hampir Rp3,83 triliun. Sementara itu, investasi pengadaan sarana Commuter Line retrofit mencakup 2 rangkaian dengan total nilai lebih dari Rp238,63 miliar.
“Langkah ini diharapkan dapat memperkuat layanan Commuter Line yang lebih modern dan efisien,” tuturnya.
Tidak hanya untuk layanan penumpang, KAI juga berinvestasi dalam pengadaan sarana angkutan barang. Seperti pengadaan 1.125 unit gerbong datar BM 54 Ton untuk angkutan barang di Sumatera Selatan senilai Rp1,05 triliun.
Investasi itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas angkutan barang, terutama batu bara sebagai sumber pasokan energi listrik nasional.
Anne juga memastikan KAI terus melakukan modernisasi sarana. Selain pengadaan kereta baru, Balai Yasa KAI melakukan modifikasi dan upgrade sistem pada kereta eksisting agar lebih nyaman dan efisien.
“Kerja sama dengan PT INKA ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan TKDN dan kemandirian industri manufaktur perkeretaapian nasional. Diharapkan investasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi KAI Group tetapi juga menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri perkeretaapian nasional ke depan,” ujar Anne.
(Febrina Ratna Iskana)