Rosan juga menyoroti peran Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) dalam menjaga kepercayaan investor.
Menurutnya, keberadaan Danantara memberikan kepastian bahwa pemerintah dapat berinvestasi bersama investor asing di proyek-proyek strategis.
“Dengan adanya Danantara ini juga menimbulkan keyakinan atau confidence dari investor, terutama investor luar negeri, karena sekarang mereka mengetahui bahwa kita melalui our Sovereign Wealth Fund juga dapat berinvestasi bersama-sama dengan mereka,” ujarnya.
Melalui skema co-investment, Danantara dipandang mampu memperkuat posisi Indonesia di mata investor asing, tidak hanya dalam hal potensi keuntungan, tetapi juga kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja baru.
Sebelumnya, pada semester pertama 2025, realisasi investasi nasional telah mencapai Rp942,9 triliun atau naik 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi tersebut mencatat serapan tenaga kerja sebanyak 1.259.868 orang.
Dari sisi distribusi, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mendominasi sebesar Rp510,3 triliun atau 54,1 persen, sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp432,6 triliun atau 45,9 persen.
Dari segi wilayah, investasi di luar Jawa sebesar Rp476 triliun atau 50,5 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan di Jawa sebesar Rp466,9 triliun atau 49,5 persen.
(Febrina Ratna Iskana)