Juga, terus mendorong kemajuan dengan akselerasi yang dilakukan melalui jalur pertumbuhan bernilai miliaran dolar.
“Kami bersemangat untuk mewujudkan proyek pertumbuhan yang kritikal, yang akan menghasilkan produksi nikel rendah karbon dengan aman dan berkelanjutan, serta mendukung rantai pasokan domestik untuk bahan transisi energi dan kendaraan listrik,” kata Deshnee.
Proyek Morowali diharapkan mampu membawa multiplier effect untuk masyarakat setempat. Pemerintah setempat juga mendukung realisasi terhadap komitmen INCO untuk beroperasi, dengan memperhatikan lingkungan hidup.
Proyek Morowali secara keseluruhan, baik di area penambangan dan area pabrik pengolahan, akan menyerap hingga 15 ribu tenaga kerja pada fase konstruksi dan sekitar 5 ribu tenaga kerja pada fase operasional.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian, Proyek Morowali ini telah dinyatakan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pada 2022.
Proyek Morowali disebut merupakan bentuk harapan pemerintah demi terwujudnya hilirisasi sumber daya alam, untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(FAY)