Agung menyebut, Nusantara sebagai Ibu Kota Negara nantinya tidak hanya terbatas sebagai pusat administrasi pemerintahan Republik Indonesia, tapi sekaligus membuka peradaban baru dan pertumbuhan ekonomi baru.
Karena itu, fasilitas sosial maupun fasilitas umum hingga tempat hiburan bakal dibangun di IKN menggunakan dana investor agar kebutuhan ASN yang tinggal di sana bisa terpenuhi.
Agung menegaskan bahwa pemerintah Republik Indonesia terus berkomitmen di dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara. Hal ini dapat dilihat dengan dikeluarkannya perundang-undangan terkait pemindahan ibu kota baru beserta peraturan mengenai insentif.
Insentif tersebut adalah pembangunan terkait 12 sektor fundamental seperti energi terbarukan, jaringan telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengelolaan air, pengelolaan sampah, infrastruktur teknologi, infrastruktur komersial, fasilitas kesehatan, fasilitas sosial dan publik, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri hijau.
Di samping itu, pembangunan IKN juga dinilai mampu menciptakan ekosistem yang menjadi penghubung tekait konsep tri-city, yaitu kota Samarinda, Balikpapan dan Kota Nusantara bahkan berpotensi sebagai lintas ASEAN di Kalimantan, Sabah-Sarawak, dan Brunei.
(RNA)