"Ini mencerminkan kurangnya kepercayaan terhadap keamanan dan kekuatan nasional Israel, dan juga kurangnya kepercayaan terhadap kebenaran jalan Israel dalam melawan musuh-musuhnya,” kata Smotrich.
Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu klaim bahwa perekonomian Israel kuat.
"Penurunan peringkat sepenuhnya disebabkan oleh fakta bahwa kita sedang berperang," ujarnya, sembari berjanji bahwa setelah perang berakhir, ratingnya akan naik lagi.
Namun, para pejabat Israel khawatir bahwa penurunan peringkat Moody’s dapat menyebabkan lembaga-lembaga besar lainnya juga menurunkan rating Israel.
"Hal ini dapat berdampak pada perekonomian Israel karena akan mempersulit pemerintah untuk mengumpulkan uang dengan menjual obligasi", kata Michel Strawczynski, seorang profesor ekonomi dan mantan direktur departemen penelitian di Bank Sentral Israel.