IDXChannel - Berbagai gejolak terus menghantam dan menyebabkan ketidakpastian global semakin memburuk. Pandemi Covid-19 belum selesai, lalu diperparah dengan pecahnya perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir.
Berbagai tantangan tersebut menimbulkan volatilitas pada harga komoditas, naiknya inflasi, kacaunya rantai pasok, hingga naiknya suku bunga di negara maju.
Fenomena resesi pun dikhawatirkan menghantui global di 2023 ini.
Namun, bagaimana ekspektasi dan pandangan masyarakat terhadap perekonomian RI di 2023?
Seorang dokter umum, Intan Datya (27), mengatakan dirinya sudah sering mendengar kemungkinan resesi ekonomi di 2023. Namun, dia berharap hal tersebut tidak berimbas ke Indonesia.
"Sebenarnya sudah sering ya kita mendengar bahwa tahun 2023 kemungkinan ada resesi ekonomi, saya harap itu tidak benar-benar kejadian dan perekonomian indonesia tetap kuat. Saya masih mau checkout tanpa rasa berdosa berlebih di toko online," ujar Intan kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Sementara itu, seorang musisi atau pekerja seni bernama Rizky Dianita (36) berharap perekonomian RI di 2023 akan menjadi lebih merata.
"Saya berharap perekonomian akan merata di segala bidang, karena untuk profesi artist atau seniman kurang dihargai, perlu diberikan standar gaji bagi para penggiat seni agar tidak berat sebelah. Kami sebagai seniman juga membutuhkan kesejahteraan sama seperti profesi lainnya, baik itu melalui Jamsostek, dan fasilitas lainnya," kata Rizky.
Seorang pegawai swasta, Guntur Umboro (49), pun berharap agar semua kebutuhan bahan pokok tercukupi dan tersedia, iklim lapangan pekerjaan bertambah, dan memasuki tahun politik dengan demokratis dan damai.
Di sisi lain, seorang freelancer bernama Sabina (27), mengatakan bahwa harapannya sederhana.
"Saya pengin makan di restoran tanpa melihat harga," ucapnya.
Seorang PNS dengan inisial RVA (24) berharap agar ekonomi Indonesia lebih resilien terhadap berbagai gempuran di masa depan.
"Terutama resesi yang katanya bakal melanda 2023 ini, sejauh ini sudah sering lihat orang-orang pada di-PHK, minimal survive dulu baru berkembang lagi," katanya. (NIA)