Pada Februari, Saied berkata dalam komentar yang ramai dikritik kelompok HAM dan Uni Afrika bahwa imigrasi ilegal dari Afrika Sub-Sahara adalah sebuah konspirasi yang ingin mengubah postur demografi Tunisia. Saied memerintahkan aparat keamanan mengusir setiap migran yang tinggal secara ilegal di Tunisia.
Kebijakan itu mengakibatkan banyak orang meninggalkan Tunisia, bahkan ketika mereka awalnya tidak berniat untuk melakukan perjalanan berbahaya melintasi Eropa, kata seorang pejabat senior di PBB.
Dari kedatangan migran tahun ini di Italia, jumlah tertinggi berasal dari Pantai Gading (3.233), diikuti oleh Guinea (2.906). Pejabat PBB mengatakan bahwa sebagian besar berangkat dari Tunisia. Sebagai perbandingan, 1.535 warga Tunisia datang ke Italia pada 2023 hingga saat ini.
"Kestabilan dan kemakmuran Tunisia, dengan penghormatan kepada hak-hak dan kebebasan dasar, adalah penting bagi stabilitas dari seluruh kawasan Mediterania," kata Tajani.
(DKH)