Indah menambahkan, ITPC Santiago berkomitmen terus memfasilitasi masuknya produk-produk Indonesia di pasar Cile, termasuk produk teh. Hal ini mengingat konsumsi teh di Cile yang terus meningkat di setiap tahunnya.
Berdasarkan data Euromonitor International, rata-rata konsumsi teh/orang/tahun di Cile adalah 428 cangkir teh. Angka ini cukup tinggi mengingat di masyarakat Argentina yang menempati posisi kedua mengonsumsi teh/orang/tahun secara rerata hanya 95 cangkir teh. Masyarakat Cile merupakan peminum teh tertinggi di kawasan Amerika Latin.
“Umumnya, masyarakat Cile lebih memilih untuk mengkonsumsi teh dengan kualitas premium, khususnya teh hijau organik. Hal ini mmberi peluang yang besar mengingat Indonesia termasuk negara pengekspor utama teh ke dunia,” pungkas Indah.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dengan Cile pada 2022 membukukan nilai USD 584 juta atau naik 37,5 persen dari total perdagangan 2021 senilai USD 424,6 juta.
Terdapat tren peningkatan total nilai perdagangan dalam lima tahun terakhir (2017–2021) sebesar 7,9 persen. Adapun volume ekspor teh Indonesia ke Cile pada 2020-2022 sekitar 200 ton. Sementara itu, Cile mengimpor teh dari dunia sekitar 15 ribu ton per tahun.
(DKH)