“Data yang akurat diperlukan untuk memetakan sumber pertumbuhan dan merumuskan strategi pencapaian PDRB Rp4.000 triliun,” katanya.
Selain itu, peran lembaga riset ekonomi juga mendapat perhatian. Ketua Dewan Pembina BA Center Burhanuddin Abdullah menggarisbawahi perlunya reformasi tata kelola ekonomi daerah untuk mendorong produktivitas jangka panjang.
“Kebijakan fiskal daerah yang efisien dan berbasis evidensi menjadi fondasi dalam mendukung pertumbuhan menuju 8 persen,” katanya.
Pendekatan lintas sektor juga melibatkan representasi negara. Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital, Ahmad Ridha Sabana menyampaikan, mandat nasional menempatkan ekonomi kreatif dan digital sebagai penggerak penting dalam perekonomian daerah.