Sementara itu, pembangunannya terbagi menjadi enam seksi, yakni Seksi 1 Tebing Tinggi - Indrapura sepanjang 20,4 kilometer saat ini sudah selesai 100%, Seksi 2 Indrapura - Kuala Tanjung sepanjang 18,05 kilometer mencapai 95,36%, Seksi 3 Tebing Tinggi - Serbelawan sepanjang 30 kilometer sudah 87,6%, dan Seksi 4 Serbelawan - Pematang Siantar sepanjang 28 kilometer telah mencapai 68,71%.
Sedangkan, Seksi 5 Pematang Siantar - Seribudolok dan Seksi 6 Seribudolok - Parapat diproyeksikan sepanjang 50 kilometer yang merupakan dukungan pemerintah masih dalam tahap finalisasi desain.
Sekretaris Perusahaan PT Hutama Marga Waskita, Ergy Pramadipta mengungkapkan bahwa pihaknya menyelesaikan connecting dari Junction Tebing Tinggi yang menghubungkan Jalan Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi (JMKT).
“Ditargetkan selesai tahun ini, tinggal perapihan. Jadi kalau sampai 2023 dari Kuala Tanjung sampai Tebing Tinggi bisa selesai 100% konstruksinya dan dari Tebing Tinggi sampai Sinaksak juga bisa selesai konstruksinya," kata Ergy.
Menurut Ergy, Tol Kuala Tanjung -Tebing Tinggi - Parapat Seksi Tebing Tinggi - Indrapura dan sebagian Seksi 2 Indrapura - Kuala Tanjung telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF).
Setelah proses Uji Laik Fungsi Jalan Tol selesai dan telah dilakukan perbaikan atas hasil pemeriksaan oleh Tim Uji Laik Fungsi, kemudian akan mendapat sertifikat laik fungsi, sehingga apat dioperasikan sesuai masa pengoperasiannya.
"Sebagai dukungan konektivitas menuju pariwisata Danau Toba, kami juga mengenalkan ornamen lokal di setiap pintu tol. Misalnya Gerbang Tol Sinaksak ornamen Kepala Kerbau sebagai ikon Kabupaten Simalungun. Gerbang Tol Dolok Melawan ornamen Melayu," imbuh Ergy.
Lebih lanjut, Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Tebing Tinggi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga dapat mendukung pengembangan kawasan industri dan pariwisata Danau Toba untuk ruas Tebing Tinggi - Parapat.
(FHM)