Rencananya, konstruksi jalur tambang dibagi ke dalam empat segmen. Segmen I sekitar 10 kilometer, segmen II sepanjang 9,75 kilometer, segmen III sepanjang 2,01 kilometer, dan segmen IV sekitar 1 kilometer.
Sementara terkait pembangunan underpass, proyek kolaborasi ini bertujuan untuk menjawab keluhan masyarakat Depok dan sekitarnya soal kemacetan. Dengan hadirnya underpass, kendaraan tidak perlu menunggu kereta lewat karena dialihkan menuju ke bawah melalui terowongan.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, underpass bisa mengurai kemacetan di Jalan Dewi Sartika Kota Depok sehingga perekonomian bisa tumbuh dengan maksimal.
"Salah satu upaya untuk mengurai kemacetan rel kereta api Dewi Sartika, Kota Depok, adalah dengan pembangunan Underpass Dewi Sartika," kata Bambang.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan, pembangunan jalur khusus angkutan tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor bakal dimulai 2022 mendatang.