sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jangan Khawatir Bunda, Stok Minyak Goreng Dijamin Aman Saat Ramadan

Economics editor Yulistyo Pratomo
02/03/2022 13:21 WIB
Kini ibu rumah tangga tak usah khawatir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan stok minyak goreng akan tetap aman saat Ramadan pada April 2022.
Jangan Khawatir Bunda, Stok Minyak Goreng Dijamin Aman Saat Ramadan. (Foto: MNC Media)
Jangan Khawatir Bunda, Stok Minyak Goreng Dijamin Aman Saat Ramadan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kini ibu rumah tangga tak usah khawatir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan stok minyak goreng akan tetap aman dan menjamin minyak goreng akan dijual dengan harga normal saat Ramadan pada April 2022.

Dikutip dari 1st Session Closing IDX Channel, Rabu (2/3/2022), Lutfi mengakui proses distribusi saat ini masih belum sempurna. Namun, dia memastikan suplai akan terus berdatangan ke berbagai daerah sebelum masa Ramadan dimulai.

"Minyak goreng masih tersedia, tetapi harganya tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang diatur oleh pemerintah. Karena suplai dan distribusi dari minyak goreng ini belum sempurna, sesuai sebelum ditetapkannya Permendag nomor 6. Oleh sebab itu kami sudah memastikan bahwa suplai akan datang, dan kami meminta distribusi ini dibantu oleh Pak Kadis Perindag Provinsi Aceh untuk memastikan distribusi ini berjalan dengan baik dan mudah-mudahan akan berlangsung normal dalam seminggu kedepan," kata Lutfi. 

Selain minyak goreng, Kemendag juga memastikan harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya seperti gula juga tetap aman. Meski demikian pemerintah tengah mengalami masalah dengan produk pokok lain seperti kedelai dan daging sapi akibat kurangnya pasokan luar negeri.

"Saya pastikan gula tidak akan terjadi fluktuasi, dan yang sedang kita pikirkan hari ini adalah masalah kedelai yang barang domestiknya tidak cukup, kedelai besar diimpor lebih dari 85 persen dan kita hati-hati sekali karena Australia baru mengumumkan tahun ini mereka hanya menjual 40 persen dari pada ekspor normal mereka," ungkap dia. 

Adapun Kemendag masih berupaya untuk melakukan mitigasi dengan sejumlah pemerintah daerah agar pembatasan ekspor yang dilakukan sejumlah negara tahun ini tidak berdampak besar terhadap kebutuhan dan harga barang-barang pokok dalam negeri. (TYO/SALSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement