IDXChannel - Sejumlah pihak mengusulkan agar bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax untuk dinaikkan. Meski demikian, kenaikan tersebut diyakini tidak akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, jika harga Pertamax dinaikkan, dampaknya terhadap inflasi tidak akan terasa karena jumlah penggunanya yang tidak sebanyak BBM lain seperti Pertalite.
"Mengingat Pertamax ini segemented, maka seharusnya tidak memberikan dampak inflasi yang cukup signifikan. Saya kira masih aman untuk inflasi meskipun saat ini konsumsi Pertamax 12% dari total konsumsi nasional," ujar Mamit kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut, Mamit menegaskan bahwa Pertamax termasuk ke dalam BBM umum, mengacu pada Perpres Nomor 119 tahun 2014. Harga BBM umum bervariasi mengikuti harga keekonomian. 'Kedudukan' Pertamax ini sebenarnya sama seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
"Karena memang masuknya ke BBM umum, jadi sama (penentuan harganya)," katanya.
BBM umum, katanya, tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Jika Pertamax dijual di bawah nilai keekonomian, artinya Pertamina menanggung rugi karena tidak mendapat kompensasi dari pemerintah.