"Kekhawatirannya adalah ketika itu menjadi titik puncak, kapasitas jalannya walaupun sudah ada rekayasa lalin tetap tidak tertampung, makanya diusulkan adanya diskon tarif di beberapa ruas beberapa jam saja yang memang menjadi puncak," kata Lisye.
"Kami dari Jasa Marga tidak ada rencana untuk mengusulkan diskon tarif tol pada saat Nataru karena masih dianggap rencana rekayasa lalin ini bisa kita prediksikan serta bisa menampung mobilisasi tersebut, dan karena angkanya masih di bawah Lebaran," pungkasnya.
(YNA)