Dmitriy Valeryevich Utkin, seorang veteran Perang Chechnya Pertama dan Kedua dikabarkan sebagai sosok yang mendirikan grup ini.
Hingga 2013, Utkin menjabat sebagai letnan kolonel dan komandan brigade unit Spetsnaz GRU, Detasemen Spetsnaz Independen ke-700 dari Brigade Independen ke-2.
Setelah keluar dari militer, pada 2013 ia mulai bekerja untuk Moran Security Group, sebuah perusahaan swasta yang didirikan oleh para veteran militer Rusia, yang terlibat dalam misi keamanan dan pelatihan di seluruh dunia. Perusahaan ini disebut memiliki spesialisasi dalam keamanan terhadap pembajakan.
Pada tahun yang sama, manajer senior Moran Security Group terlibat dalam pendirian Korps Slavonik yang bermarkas di Hong Kong, dan merekrut para tantara kontrak untuk melindungi ladang minyak dan saluran pipa di Suriah selama perang sipil di sana. Utkin dikerahkan di Suriah sebagai anggota Korps Slavonik.
Selanjutnya, Dinas Keamanan Federal Rusia menangkap beberapa anggota Korps Slavonik atas aktivitas tentara bayaran ilegal pada November 2013.
Pada tahun 2021, laporan Foreign Policy mencatat asal usul nama Wagner yang tidak diketahui. Ada pula rumor yang mengatakan nama grup tersebut berasal dari tanda panggilan Utkin sendiri yakni ‘Wagner’.
Kabar lain menyebutkan nama Wagner terinspirasi dari composer Jerman, Richard Wagner yang konon dipilih Utkin karena hasratnya kepada Adolf Hitler di mana Wagner merupakan komposer favorit der fuhrer. Sementara The Economist sempat melaporkan bahwa Utkin memiliki beberapa tato Nazi.
Berdasarkan laporan Forbes, Wagner dilaporkan telah membantu Presiden sekutu Rusia Bashar al-Assad melawan kelompok pemberontak ISIS.
Menurut Associated Press dan Departemen Keuangan AS pada 2018, perusahaan minyak yang terhubung dengan Prigozhin seperti Evro Polis dikenakan pajak 25% dari setiap pendapatan dari ladang minyak dan gas yang dijaga dan dibebaskan oleh Wagner Group dari kelompok ISIS.
Financial Times melaporkan, Evro Polis diketahui menghasilkan USD134 juta dalam penjualan kotor dan USD90 juta laba pada 2020 saja dari merebut kembali ladang minyak dari ISIS selama Perang Saudara Suriah. (ADF)