Pengapalan pada Desember, kata Edy, masih diwarnai dengan adanya keterlambatan pengiriman (delay shipment) karena adanya keterbatasan metalbox pengemas karet dan keterbatasan keteresediaan kontainer. Dengan adanya ketebatasan ini, kinerja ekspor karet Sumatera Utara diperkirakan masih stagnan.
"Kondisi ini juga dipengaruhi masih menurunnya produksi karet rakyat dan perusahaan perkebunan karet karena kondis saat ini di Sumatera Utara masih muhim hujan," tukasnya.
Sementara itu, Alif Rambe, petani karet di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mengaku jika penyerapan karet mereka pada November lalu memang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun secara produksi, kata Alif, tidak maksimal karena tingginya curah hujan di periode tersebut.
"Ini sekarang curah hujan mulai menurun. Mudah-mudahan dengan penyerapan yang baik dan produksi yang baik, harga bisa ikut naik dan kami bisa lebih sejahtera," pungkasnya.