IDXChannel - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) memastikan kelancaran operasional di pelabuhan meski ada pembatasan operasional kendaraan logistik selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, mengatakan kepastian kelancaran dilakukan dengan memberikan pelayanan 24/7 selama Ramadan, khususnya menjelang libur Lebaran 2025.
"PTP Nonpetikemas terus berupaya menjaga ketepatan waktu proses bongkar muat dan menjaga kelancaran arus logistik. Kombinasi layanan nonstop 24/7 dan kinerja yang konsisten tidak hanya mendukung peningkatan efisiensi operasional tetapi juga berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Indra dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Adapun pada periode lebaran pemerintah melakukan pembatasan operasional truk selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025 yang berlaku mulai 24 Maret sampai 8 April 2025.
Situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi para pemilik barang atau pengusaha yang barangnya tertahan di pelabuhan. Sebab, pemilik barang tentu harus membayar sewa selama barang berada di pelabuhan atau disimpan di tempat lain.
Namun, PT Pelabuhan Indonesia selaku induk dari PTP telah mengeluarkan kebijakan relaksasi berupa potongan sewa sebesar 50 persen bagi barang yang akan tertahan di pelabuhan.
Kebijakan ini diharapkan mampu meredam dampak kerugian pemilik barang yang harus membayar sewa ketika barangnya tertahan di pelabuhan.
"Kasihan pemilik barang, akhirnya Pelindo mengeluarkan kebijakan memberikan diskon sewa 50 persen, dimulai dari pemberlakuan pembatasan tadi," kata dia.
Indra menjelaskan, kebijakan ini akan berlaku ketika mulai diterapkannya pembatasan operasional truk selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025, yaitu 24 Maret-8 April 2025. Kebijakan ini berlaku untuk barang-barang petikemas maupun barang non petikemas.
"Jadi sudah ada surat dari direktur pengelola Pelindo, ini berlaku untuk semua, bukan cuma non peti kemas tapi juga barang peti kemas, dampaknya ya kalau diskon pendapatan kita kurang," kata dia.
(NIA DEVIYANA)