Untuk memberikan pelayanan yang optimal, KCIC menerapkan skema dynamic pricing dalam penentuan tarif Kereta Cepat Whoosh. Dalam menetapkan tarif yang ditawarkan, KCIC mempertimbangkan berbagai aspek seperti, jam keberangkatan, jumlah permintaan, atau periode keberangkatan.
Selain itu, KCIC telah melakukan berbagai persiapan menyambut periode Nataru, termasuk pengecekan berkala terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian seperti EMU, listrik aliran atas, rel, dan fasilitas lainnya. Penyiapan fasilitas di masing-masing stasiun dan kesiapan SDM operasional juga telah menjadi fokus utama perusahaan.
Peningkatan pelayanan juga terus akan dilakukan seperti penambahan lokasi kuliner, penyediaan ornamen khusus di stasiun, penambahan destinasi wisata yang bekerjasama, dan lainnya. Di Stasiun Halim sendiri saat ini sudah menyediakan lebih dari 70 tenan dimana 66 tenan di antaranya merupakan UMKM.
Emir menjelaskan, berbagai persiapan yang KCIC lakukan bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan memenuhi kebutuhan penumpang saat menggunakan Whoosh sejak berada di stasiun dan selama dalam perjalanan.
"Kami berharap masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi untuk menggunakan Kereta Cepat Whoosh pada liburan akhir tahun kali ini. Kehadiran Kereta Cepat Whoosh di tahun 2023 ini akan memberikan pengalaman baru yang berkesan bagi masyarakat yang ingin berlibur di wilayah Bandung atau Jakarta dan sekitarnya melalui perjalanan yang singkat dan ketepatan waktu yang dapat diandalkan." tutup Emir.
(SLF)