sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Pengumuman Nasib PPKM, Ngabalin: Presiden Dengarkan Saran Para Ahli

Economics editor Dita Angga Rusiana
02/08/2021 09:51 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa presiden mendengarkan saran para ahli dalam memutuskan keberlanjutan PPKM.
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa presiden mendengarkan saran para ahli saat memutuskan keberlanjutan PPKM. (Foto: MNC Media)
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa presiden mendengarkan saran para ahli saat memutuskan keberlanjutan PPKM. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa presiden mendengarkan saran para ahli dalam memutuskan keberlanjutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatah Masyarakat.  Menurut dia, setiap pengambilan keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tidaklah berdiri sendiri.

“Usulan, kritik dan masukan itu adalah semacam vaksin dalam mengambil kebijakan. Kita punya mindset yang sama. Begitu pula yang dikemukakan oleh bapak presiden. Kemudian dengan seluruh lapisan masyarakat. Tentunya saja opinion leader menjadi penting. Para epidemiologi, para ahli,” katanya dikutip dari akun Youtube Serbet Ngabalin, Senin (2/8/2021).


Sebelumnya, Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut bahwa Indonesia tengah menuju jebakan pandemi karena pemerintah dinilai tidak memiliki target yang jelas dalam penanganan pandemi covid-19. Terkait hal tersebut, Ngabalin mengatakan bahwa setiap pengambilan keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tidaklah berdiri sendiri. Apalagi pandemi ini merupakan Kita pengalaman yang baru bagi Indonesia.

“Meskipun anda boleh bilang bahwa ini sudah satu tahun setengah. Tidak saja Indonesia, berapa banyak negara-negara di dunia yang terpapar covid ini mengalami fluktuasi. Serangan pertama,serangan kedua pademi ini,” ungkapnya.

Dia mengatakan saat ini memang waktunya untuk berbenah dengan menyatukan semua kekuatan. Baik para ahli, para epidemiologi, pemerintah, masyarakat, opinion leader. Dia juga menegaskan bahwa tidak mungkin pemerintah tak memiliki perencanaan maupun target.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement