IDXChannel - Jepang mengalami defisit perdagangan sebesar JPY621 miliar atau sekitar Rp66 triliun pada Juli 2024 karena biaya impor melonjak.
Dilansir dari AP pada Rabu (21/8/2024), impor Jepang tumbuh 17 persen pada Juli 2024 menjadi JPY10,2 triliun, sementara ekspor tumbuh 10 persen menjadi JPY9,6 triliun.
“Ekspor sedikit meleset dari konsensus pasar, tetapi menunjukkan akselerasi kuat, yang menunjukkan ekonomi sedang dalam pemulihan,” kata Kepala Riset Regional Asia-Pasifik ING Economic Robert Carnell.
“Kabar menggembirakan lainnya ialah ekspor tumbuh di semua kategori utama. Ekspor teknologi khususnya kuat," katanya
Lonjakan impor juga mencerminkan ekonomi domestik yang relatif sehat, di mana belanja konsumen meningkat di tengah kenaikan upah.