sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi di Awal 2024, Ekonomi Negara Maju Bakal Suram?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
16/02/2024 12:11 WIB
Sejumlah negara maju resmi masuk ke dalam jurang resesi di awal 2024. Jepang menjadi negara maju terbaru yang ekonominya terkontraksi di akhir 2023.
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi di Awal 2024, Ekonomi Negara Maju Bakal Suram? (Foto: Freepik)
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi di Awal 2024, Ekonomi Negara Maju Bakal Suram? (Foto: Freepik)

Perekonomian Inggris memasuki resesi di tengah penurunan output secara luas, yaitu di bidang jasa (-0,2 persen, sama seperti di Triwulan ke-3), khususnya perdagangan grosir dan eceran (-0,6 persen), produksi industri (-1 persen vs 0,1 persen), sebagian besar manufaktur mesin dan peralatan (-7 persen) dan konstruksi (-1,3 persen vs 0,1 persen). (Lihat grafik di bawah ini.)

Ekonomi Negara Maju di 2024 Bakal Suram?

Selain Inggris dan Jepang, resesi kemungkinan besar juga akan menghantam perekonomian Amerika Serikat (AS) pada tahun 2024. Analisis ini dikemukakan menurut model ekonomi oleh ekonom David Rosenberg.

Indikator ekonomi, yang oleh Rosenberg disebut sebagai “model penuh”, menunjukkan bahwa ada kemungkinan 85 persen terjadinya resesi dalam 12 bulan ke depan. Angka tersebut merupakan angka tertinggi model tersebut sejak Krisis Keuangan pada tahun 2008.

Model ini didasarkan pada makalah National Bureau of Economic Research dan terdiri dari indeks kondisi keuangan, rasio pembayaran hutang, spread jangka waktu asing, dan tingkat kurva imbal hasil.

Sementara jika melihat ekonomi Eropa, menurut European Commission, aktivitas ekonomi pada 2023 kini diperkirakan hanya tumbuh sebesar 0,5 persen baik di Uni Eropa maupun kawasan Euro.

Prospek pertumbuhan untuk tahun 2024 direvisi turun menjadi 0,9 persen di Uni Eropa dan 0,8 persen di kawasan euro. Pada tahun 2025, aktivitas ekonomi diperkirakan masih meningkat sebesar 1,7 persen di Uni Eropa dan 1,5 persen di kawasan Euro.

Inflasi Uni Eropa diperkirakan turun dari 6,3 persen pada tahun 2023 menjadi 3,0 persen pada tahun 2024 dan 2,5 persen pada tahun 2025. Di kawasan euro, inflasi diperkirakan akan melambat dari 5,4 persen pada tahun 2023 menjadi 2,7 persen pada tahun 2024 dan menjadi 2,2 persen pada tahun 2025.

Secara wilayah, Bank Dunia meramalkan, Asia Timur dan Pasifik akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi 4,5 persen pada tahun 2024 dan menjadi 4,4 persen pada tahun 2025.

Eropa dan Asia Tengah akan mengalami pertumbuhan ekonomi hanya 2,4 persen pada tahun 2024 sebelum meningkat menjadi 2,7 persen pada tahun 2025. Sementara Amerika Latin dan Karibia diproyeksi akan bertumbuh 2,3 persen ekonominya pada tahun 2024 dan menjadi 2,5 persen pada tahun 2025.

Di Timur Tengah dan Afrika Utara, pertumbuhan diperkirakan akan meningkat hingga 3,5 persen pada tahun 2024 dan tetap pada tingkat tersebut pada tahun 2025. Sementara di Asia Selatan pertumbuhan diperkirakan akan turun menjadi 5,6 persen pada tahun 2024 sebelum meningkat menjadi 5,9 persen pada tahun 2025.

Terakhir, di Afrika Sub-Sahara, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat menjadi 3,8 persen pada tahun 2024 dan terus meningkat menjadi 4,1 persen pada tahun 2025. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement