Dalam sektor industri kereta api, Agus meminta bantuan pengembangan ekosistem kereta api berpenumpang kepada Jepang, mengingat perusahaan kereta api Jepang telah memproduksi lebih dari 800 gerbong kereta sejak 2013, memproduksi kereta hybrid, dan sedang mengupayakan transportasi Transit Oriented Development (TOD) yang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas serta
berkontribusi terhadap lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, Agus juga menyampaikan apresiasi kepada Jepang atas kontribusinya dalam industrialisasi yang ada di Indonesia, khususnya dalam sektor otomotif. Seperti pada 1960-1970, industrialisasi Indonesia banyak diisi oleh perusahaan Jepang yang bergerak di sektor otomotif.
“Kemenperin terus memonitor perusahaan otomotif Jepang di Indonesia terkait ekspornya kepada negara-negara di dunia. Meluasnya pasar otomotif hybrid hingga hari ini tidak terlepas dari kontribusi perusahaan Jepang yang banyak mengisi pasar otomotif di Indonesia. Untuk menjaga perkembangannya, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan insentif untuk kendaraan hybrid,” tutur Agus.
(NIA DEVIYANA)