sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jika Eksekusi Cepat, Realokasi Anggaran Pemerintah 2025 Bakal Berdampak Netral ke Ekonomi

Economics editor Anggie Ariesta
19/05/2025 14:20 WIB
Kebijakan realokasi anggaran yang dilakukan pemerintah pada 2025 secara umum diperkirakan memberikan dampak relatif netral terhadap pertumbuhan ekonomi.
Jika Eksekusi Cepat, Realokasi Anggaran Pemerintah 2025 Bakal Berdampak Netral ke Ekonomi. (Foto
Jika Eksekusi Cepat, Realokasi Anggaran Pemerintah 2025 Bakal Berdampak Netral ke Ekonomi. (Foto

IDXChannel – Kebijakan realokasi anggaran yang dilakukan pemerintah pada 2025 secara umum diperkirakan memberikan dampak relatif netral terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurut Head of Industry & Regional Research Department Bank Mandiri Dendi Ramdani, dampak kebijakan realokasi anggaran diprediksi seimbang meskipun ada pemotongan di beberapa pos anggaran dan pengalokasian ke sektor lain.

"Secara umum kita tahu, pemerintah melakukan kebijakan realokasi. Beberapa pos dipotong, kemudian dialokasikan ke sektor lain. Kesimpulannya sebetulnya kebijakan realokasi ini relatif netral," ujar Dendi dalam acara Mandiri Economic Outlook Q2 2025 di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Untuk mengilustrasikan dampaknya, Dendi memberikan simulasi berdasarkan pemotongan anggaran sebesar Rp10 triliun.

"Artinya, kalau ada yang dipotong, dialokasikan, kan ada yang berkurang. Itu dari simulasi kita, kalau seandainya per Rp10 triliun, karena kebijakannya kan masih berubah terus. Kemarin ada relaksasi juga, ada Rp87 triliun yang diblokir, kemudian dibuka lagi," kata Dendi.

Lebih lanjut, Dendi menyoroti alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu sektor prioritas yang termasuk ke sektor penyediaan makan dan minum.

"Kalau ini sudah bisa ketebak, karena dari Rp300 triliun pemotongan anggaran, seratusnya itu masuk ke MBG. Jadi itu sekitaran 30-an persen. Yang sisanya itu kita buat simulasi masing-masing, dibagi rata. Karena kita masih menunggu realokasinya berapa. Kesimpulannya malah sebetulnya ada positif, walaupun tipis," katanya.

Kunci utama dari dampak netral ini, kata Dendi, terletak pada kecepatan realisasi belanja pada pos-pos anggaran prioritas. 

"Tapi poinnya itu adalah jarak alokasi ini relatif netral, tapi memang syaratnya supaya eksekusi dan juga belanja pos-pos anggaran prioritasnya bisa cepat. Jadi satu berkurang, tapi di lain sisi ada yang bertambah. Nah ini prosesnya harus cepat," ujar dia.

Dendi juga mengingatkan potensi risiko jika proses realokasi dan eksekusi anggaran berjalan lambat. "Nah itu challenge-nya, karena kalau lambat bisa berdampak juga ke pertumbuhan ekonomi secara umum," ujarnya.

Selain isu realokasi, Dendi juga menyinggung tantangan lain bagi perekonomian, termasuk risiko perang dagang dan perlambatan kinerja ekspor akibat kondisi ekonomi global. 

Namun, dia juga melihat potensi pertumbuhan di beberapa sektor seperti telekomunikasi, jasa kesehatan, dan makanan minuman. Keberhasilan program-program pemerintah yang dieksekusi dengan cepat juga diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement