"Tapi poinnya itu adalah jarak alokasi ini relatif netral, tapi memang syaratnya supaya eksekusi dan juga belanja pos-pos anggaran prioritasnya bisa cepat. Jadi satu berkurang, tapi di lain sisi ada yang bertambah. Nah ini prosesnya harus cepat," ujar dia.
Dendi juga mengingatkan potensi risiko jika proses realokasi dan eksekusi anggaran berjalan lambat. "Nah itu challenge-nya, karena kalau lambat bisa berdampak juga ke pertumbuhan ekonomi secara umum," ujarnya.
Selain isu realokasi, Dendi juga menyinggung tantangan lain bagi perekonomian, termasuk risiko perang dagang dan perlambatan kinerja ekspor akibat kondisi ekonomi global.
Namun, dia juga melihat potensi pertumbuhan di beberapa sektor seperti telekomunikasi, jasa kesehatan, dan makanan minuman. Keberhasilan program-program pemerintah yang dieksekusi dengan cepat juga diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
(Dhera Arizona)