sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Kembali Bagikan BLT, Sri Mulyani Siapkan Rp11,25 Triliun

Economics editor Anggie Ariesta
29/01/2024 18:12 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp11,25 triliun untuk 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Jokowi Kembali Bagikan BLT, Sri Mulyani Siapkan Rp11,25 Triliun. Foto: MNC Media.
Jokowi Kembali Bagikan BLT, Sri Mulyani Siapkan Rp11,25 Triliun. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengucurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp11,25 triliun untuk 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bantuan sosial (bansos) untuk 3 bulan tersebut diberikan untuk memitigasi risiko pangan.

"Kalau untuk 3 bulan itu Rp11,25 triliun untuk 18 juta KPM, Januari, Februari, Maret," ungkap Sri Mulyani usai Konferensi Pers Hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Menurut Sri Mulyani, proses penyaluran bansos tersebut akan diberikan untuk tiga bulan sekaligus pada bulan Februari. Adapun dalam sebulan pemerintah akan menyalurkan BLT senilai Rp200 ribu, artinya setiap KPM akan mendapatkan total bantuan senilai Rp600 ribu.

"Karena kan ini sudah hampir selesai (Januari) tapi dari Kemensos untuk urusan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)-nya, dan penggunaan data-nya dan appointment terhadap cost. BLT diberikan tiga bulan sekaligus (di Februari), nanti kita lihat kesiapan dari Kemensos," jelasnya.

Terkait asal anggaran tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menambahkan bahwa total dana BLT tersebut berasal dari APBN dan bersifat fleksibel.

"APBN-nya akan tetap bisa fleksibel dan ini tentunya bagian dari selalu strategi kita untuk mengelola APBN itu fleksibel jadi kita memang selalu siapkan seperti beberapa tahun terakhir," paparnya.

"Kita selalu gunakan istilah shock absorber jadi kalau misal ada kebutuhan di masyarakat yang disebabkan gejolak yang kita lihat di pasar global APBN-nya bisa tetap siap," imbuh Febrio. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement