Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, fokus utama adalah peningkatan produktivitas per hektare yang saat ini banyak masih pada angka 1-2 ton, namun harus bisa mencapai 8-9 ton seperti di negara lain.
"Jadi tugas kita bersama bagaimana membuat produktivitas per hektarenya menjadi naik drastis. Itu bisa terjadi kalau ada perawatan yang baik, pupuk yang baik, ada jarak tanam yang mungkin lebih rapat sehingga produktivitasnya per hektare bisa menjadi lebih naik. Dan kalau produktivitas per hektare naik, kesejahteraan petani kopi akan menjadi lebih baik," kata Presiden.
Terkait dengan isu pupuk, Jokowi menyatakan, subsidi pupuk telah meningkat hampir dua kali lipat untuk mendukung para petani dalam meningkatkan produksi.
"Subsidinya juga sama naik dua kali lipat. Jadi kalau saya bertanya ke petani-petani yang padi, kemarin-kemarin dalam dua minggu ini enggak ada masalah," ujar dia.