"Saya enggak tahu, berpuluh tahun, bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini. Itulah yang saya tugaskan saat itu kepada Menteri Erick Thohir untuk bisa dijalankan dua duanya," dia menambahkan.
Untuk AAF, kata Jokowi, belum dapat dijalankan karena banyak masalah. Sedangkan untuk PIM, Jokowi menegaskan, akan mencarikan kebutuhan gas agar PIM dapat berjalan untuk memproduksi pupuk dalam negeri.
"Jalan dulu, satu enggak apa-apa. PIM 1, PIM 2 jalanin, kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarin saja," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, investasi untuk PIM sekitar Rp1,7 triliun. Hal tersebut diperuntukkan untuk industri, industri NPK, maupun untuk sarana-sarana pelabuhan utamanya.
"Tapi yang jelas saya ingin agar kapasitas yang ada di sini 570 ribu ton kali dua, berarti 1,14 juta ton itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar. Sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan. Kalau tidak, misalnya tidak lari juga ekspor sangat berpeluang sekali untuk kita kembangkan," paparnya.